Senin, 28 Oktober 2013

Jepang Fokus Menggaet Turis Muslim 


Kabar gembira bagi kita-kita yang tinggal di Asia Tenggara, terutama yang beragama Islam. 

Saat ini Jepang sedang mengintensifkan upaya untuk memikat wisatawan Muslim dari Asia Tenggara. Menurut pejabat dari Asean-Japan Center (AJC), semakin hari semakin banyak orang-orang yang bekerja di industri pariwisata Jepang belajar bagaimana caranya untuk mengakomodasi budaya dan kebutuhan para pengunjung Muslim. 

Jepang Fokus Menggaet Turis Muslim 

"Ini adalah bagian dari upaya kami untuk menarik lebih banyak wisatawan ke negeri sakura dan membantu memulihkan kemerosotan ekonomi yang panjang serta mempersiapkan diri untuk masuknya jutaan pengunjung ketika Olimpiade 2020 dimulai," kata Dananjaya Axioma, direktur Dinas Pariwisata AJC. 

AJC memainkan peran penting dalam mendidik para pejabat Jepang dan perusahaan-perusahaan di industri pariwisata tentang kebutuhan wisatawan Muslim. Bulan lalu saja, AJC sibuk mengadakan seminar di empat kota di Jepang tentang bagaimana caranya menyambut para turis yang beragama Islam. 

Pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe saat ini memiliki target untuk menarik 25 juta wisatawan pada tahun 2020. Pembebasan visa Jepang bagi para turis dari Malaysia dan Thailand juga diharapkan untuk membawa lebih banyak wisatawan baru, kata Dananjaya. Beberapa organisasi Tour & Travel telah bantu melobi para wakil rakyat untuk memberikan peraturan visa yang sama bagi negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara seperti Filipina dan Indonesia. 

Jepang Fokus Menggaet Turis Muslim 

Menurut Dananjaya, halangan yang paling utama adalah makanan. 

Banyak yang tidak bisa menyediakan makanan halal bagi para turis muslim karena memang makanan tersebut tidak tersedia secara luas di Jepang. Tapi AJC menyatakan bahwa menangani kebutuhan wisatawan muslim tidak harus sulit. Misalnya, pihak operator Tour & Travel diajarkan untuk membawa para turis hanya ke restoran-restoran yang tidak menghidangkan babi. Hotel-hotel juga diberitahu untuk menyediakan area doa bagi turis Muslim dan diajari tentang kiblat atau arah seorang Muslim harus menghadap ketika berdoa. 

Indonesia memiliki penduduk Muslim terbesar di dunia, lebih dari 200 juta jiwa, dan lebih dari setengah atau sekitar 17 juta penduduk Malaysia adalah pengikut Islam. Filipina memiliki sekitar 4,6 juta Muslim. Ya, Asia Tenggara adalah rumah bagi populasi Muslim yang signifikan, karena itu Jepang sedang sibuk mempersiapkan tempat yang ramah bagi kaum muslimin. 

Jadi, mari kita semua berdoa, mudah-mudahan suatu hari nanti, warga Indonesia bisa masuk ke Jepang bebas visa. Mudah-mudahan. 

Sumber : http://www.jepang.net/2013/10/jepang-fokus-menggaet-turis-muslim.html
Makanan halal di jepang ?


Susah mencari makanan halal di Jepang? Berkat layanan yang satu ini, para turis Muslim dari berbagai negara bisa sedikit bernafas lega. Makanan halal, satu-satunya jenis makanan yang diizinkan untuk dimakan oleh hukum Islam, sekarang ini sedang naik daun alias menjadi incaran di negeri sakura. Itu menurut Yoshi, seorang manajer yang bekerja di Halal Deli

Apa itu Halal Deli? 

Makanan Halal Di Jepang 

Halal Deli adalah sebuah "restoran" yang berbasis di distrik Koto, Tokyo, yang dibuka khusus untuk memenuhi permintaan makanan halal dari para wisatawan yang datang dari negara-negara yang mayoritas penduduknya adalah Muslim seperti Indonesia dan Malaysia. 

Sebenarnya Halal Deli tidak bisa dibilang sebagai restoran karena mereka sama sekali tidak menyediakan tempat untuk makan, dan mereka (untuk saat ini) hanya fokus dalam membuat bento yang akan dikirim setelah para pelanggan memesan via Internet maupun telepon. Mereka adalah supplier makanan halal dan klien mereka umumnya adalah restoran, sekolah, hotel dan perusahaan. 

Siang itu, sekitar 30 staff pegawai departemen pendidikan dari Indonesia sedang mengunjungi sebuah sekolah di Tokyo. Saat istirahat makan siang, mereka menikmati hidangan bento kari dari Halal Deli. "Enak," kata Ibu yang satu. "Rasanya saya mau tambah," kata yang lain. Selain halal, ternyata hidangan yang disajikan lumayan enak. 

Dan inilah yang ditunggu-tunggu dan dicari-cari oleh para turis Muslim di Jepang selama ini. 

Makanan Halal Di Jepang 

"Tokyo adalah tempat pertama dimana kami bisa menemukan restoran atau layanan makan yang menawarkan makanan halal. Osaka dan Nagoya tidak ada," kata Fauziah Fauzan, 42 tahun. "Akhirnya, saya tidak perlu lagi khawatir apa yang saya makan itu diperbolehkan atau tidak." 

Kebanyakan orang berpikir bahwa konsep halal hanya melarang daging babi dan alkohol. Padahal, mengkonsumsi daging sapi, domba atau ayam bisa jadi tidak halal kalau dagingnya tidak diproses sesuai dengan hukum Islam. Ketika ini terjadi, hidangan tersebut akan menjadi 'haram' alias terlarang. 

Pemimpin tim, Mina Hattori, seorang profesor di Sekolah Pendidikan dan Pengembangan Manusia dariUniversitas Nagoya, mengatakan bahwa terakhir kali mereka memiliki tamu dari Indonesia, dia harus menyiapkan sekitar 50 makan siang halal dengan bantuan para mahasiswa Indonesia di kampus. 

"Ada banyak Muslim yang ingin mengunjungi Jepang, tetapi kekhawatiran tentang makanan adalah alasan utama mengapa mereka menunda jalan-jalan kemari," kata Mina-san, yang juga melakukan penelitian tentang pendidikan Islam. "Saya berpikir bahwa jika makanan halal bisa tersedia dimana-mana, jumlah wisatawan Muslim pasti akan meningkat dengan pesat." 

Setuju? Pastinya. 


sumber : http://www.jepang.net/2013/10/makanan-halal-di-jepang.html